Sekarang gaya hidup kurang sehat justru banyak dipilih oleh orang karena memang cukup menggoda. Padahal dengan memiliki pola kehidupan seperti itu diabetes akan lebih mudah menghampiri.
Belum lagi jika ada faktor keturunan yang memiliki diabetes tentu saja faktor risiko ini semakin meningkat. Oleh karena itu kami akan membahas gaya hidup seperti apa yang perlu Anda hindari.
Berubahnya pola hidup menjadi WFH juga sedikit banyak berpengaruh pada peningkatan potensi. Oleh karena itu bagi Anda yang sekarang bekerja dari rumah perlu lebih waspada lagi.
Tentu dengan adanya WFH aktivitas tubuh semakin berkurang dan menjadi pemicu utama diabetes. Apa saja sebenarnya gaya hidup yang perlu Anda hindari agar tidak sampai terkena penyakit ini.
Kami sudah merangkum dua kebiasaan yang di Indonesia menjadi pemicu terbesar. Sehingga Anda bisa mulai merubahnya sekarang agar kelak tidak menyesal setelah terjangkit oleh penyakitnya.
Malas Gerak, Gaya Hidup Kurang Sehat Penyebab Diabetes
Malas gerak dan hobi rebahan adalah salah satu pemicu terjadinya diabetes pada usia berapapun. Jadi tidak peduli usia Anda masih di bawah 30 tahun risiko ini tetap dapat mengintai kapan saja.
Memang sekarang segala sesuatu dapat dilakukan dari rumah menggunakan gadget. Namun itu tidak menjadi alasan bahwa Anda boleh rebahan saja dan bermalas-malasan setiap saat di rumah.
Ketika tubuh manusia tidak digunakan untuk bergerak maka kalori tidak akan terbakar. Apabila kalori tidak terbakar maka akan ditimbun menjadi lemak di bagian bawah kulit sebagai cadangan.
Namun ketika cadangan tersebut semakin menumpuk maka posisinya tidak di bawah kulit saja. Organ vital seperti jantung juga bisa diselimuti oleh lemak apabila kondisinya sudah sangat parah.
Timbunan lemak tersebut akan menyebabkan kelebihan berat badan dan menjadi salah satu pemicu diabetes. Orang dengan berat badan berlebih metabolisme tubuhnya akan berkurang.
Ini bisa mengakibatkan kemampuan tubuh untuk mengolah zat-zat tertentu menjadi berkurang. Gula dan garam misalnya, dua zat tersebut akan menjadi katalis untuk mempercepat diabetes.
Apabila Anda sekarang sering malas bergerak lebih baik segera ubah kebiasaan tersebut. Lakukan olahraga kecil setiap pagi dari dalam rumah seperti yoga, atau aerobik agar lemak dalam tubuh terbakar.
Memang sepertinya akan merepotkan, namun ini perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan. Tidak perlu mengalokasikan waktu terlalu lama, cukup 30 menit setiap pagi ini sudah cukup untuk merangsang hasrat untuk bergerak.
Konsumsi Garam Berlebih Juga Gaya Hidup Kurang Sehat
Kuliner Indonesia memang sangat nikmat dan memanjakan lidah, namun tahukah Anda bahwa ini bisa saja berubah menjadi petaka. Rasa gurih dan asin dari racikan masakan dalam negeri tentu dihasilkan dari garam.
Sudah rahasia umum jika mayoritas masakan di Indonesia selalu menggunakan garam dalam jumlah cukup banyak. Namun siapa sangka ternyata penyedap masakan ini dapat menjadi pemicu diabetes.
Garam akan membuat masakan menjadi nikmat dan merangsang seseorang untuk makan lebih banyak. Ini tentu bisa menjadi salah satu pemicu obesitas dimana adalah alasan terbesar terjangkitnya diabetes.
Konsumsi garam berlebih juga mampu memicu hipertensi pada usia muda. Jadi jangan karena usia masih dibawah 30 tahun maka Anda meremehkan masalah ini, semua orang sekarang berpotensi.
Sebenarnya tidak masalah mengkonsumsi garam selama pada batas aman konsumsi. 5 gram atau satu sendok teh adalah batas aman konsumsi garam harian bagi rata-rata manusia dewasa.
Studi di FInlandia menyebutkan bahwa setiap 1 gram konsumsi garam berlebih dari batas normal akan memberikan 43 persen kemungkinan mengalami diabetes. Jadi konsumsi garam ini tidak boleh dianggap remeh.
Dengan mengatur pola makan dan pola hidup sebenarnya diabetes dapat dicegah sedini mungkin. Oleh karena itu ayo mulai sekarang ubah hidup menjadi lebih sehat meskipun tidak keluar rumah.
Usahakan tetap olahraga dan mengkonsumsi makanan sehat agar tubuh menjadi prima. Gaya hidup kurang sehat seperti malas gerak dan konsumsi garam berlebih perlu Anda hindari.